Pengakuan
Seorang Hamba : dalam Ziarahku
Assalamua*aalaikum,
Ya sahabat semoga keselamatan tetap menjadi milik kita
Di
tengah kekuasaan malam-malam yang begitu hening dan bersih
Dalam
setiap sengal nafasku kusebut asma-Mu
Meski
sujudku hanya sebatas menyentuh untuk keningku saja
Meski
langkahku hanya sebatas untuk menginjakkan derap saja
Kali ini ziarahku menjelang jumpa dengan-Mu, sepenuh
kesadaran
Kau tempat merapatkan semua susah dan senang. Sungguh!
Hidup tidak seperti saat ini, ia hanya tengah melepas lelah
Digenggamnya berbagai kemungkinan, maka selain Kau
Siapakah yang tahu tentang esok?
Dekatlah sahabat, atau jika dapat lebih dekatlah
Mari kita berbincang, seperti telah Kau ceriterakan kepada YANG TERDAHULU
Tentang mana yang lurus – tentang mana yang benar
Barangkali berkurang rasa ragu ditengah-tengah kehidupan yang
congkak
Sebab mereka yang terlampau nyenyak di balik nyanyian modernisasi
Kepada kalbu yang lembut hamba mohon dengan keikhlaasan ziarahkanlah
pada kami
Segala kemurahan Samudera ampunan, agar sukma tenteram dalam
rahmat-Mu
Layaknya Kau kasihi yang jaga menjajakan diri
Bulan dan bintang-bintang di titik tengah – Menemani jiwa nan
gundah gulana
Semoga di dada kuat terpateri
Atau oleh jiwa dapat diresapi
Segala firman dan Fatwa Tuhan yang indah
Assalamu*alaikum, ya pengasih
Hamba mohon diri
Perkenankah lelap saya kepada mimpi yang bagus
Agar diperoleh mengulang jumpa
Yang saya gelisahkan, Kau tak sudi menerima kedatangan hamba
Yang saya takutkan, Kau berpaling dari sujud hamba
O, singkirkan langkah tujuku saya dari yang demikian itu
Atau jika dapat , lebih dekatlah, agar aku mengerti
ayat-ayat-Mu kelak
Judul : "Pengakuan Seorang Hamba : dalam Ziarahku"
(Sebuah Apresiasi Menyambut Ramadhan)
Penulis : Mutiara Cendekia Sandyakala Cipta Lembayung
Judul : "Pengakuan Seorang Hamba : dalam Ziarahku"
(Sebuah Apresiasi Menyambut Ramadhan)
Penulis : Mutiara Cendekia Sandyakala Cipta Lembayung
Tidak ada komentar:
Posting Komentar