Rabu, 17 April 2013



Mahasiswa Oh Mahasiswa









Waktu begitu tertibnya mengganti hari ke hari minggu ke minggu pun bersayonara dan akupun menyaksikan di bumi yang salih ini bulan yang satu tenggelam terbit menjemput bulan yang lainnya, saya pun berganti status dari seorang siswa MA menjadi mahasiswa.sejak awal kelas tiga MA saya tak henti-hentinya rajin untuk mencari informasi demi informasi tentang perguruan tinggi dan jurusan yang saya minati.
Ternyata menjadi seorang mahasiswa itu tidak semudah apa yang saya bayangkan. Saya kira untuk menjadi seorang mahasiswa itu hanya tinggal daftar dan ikut test. Yah, itu pemikiran yang menurut saya absurd. Dari waktu sekolah semester ke dua saya tidak berhenti untuk mencari informasi tentang perguruan-perguruan tinggi yang ada di Bandung. Saya memilih di Bandung karena Bandung adalah kota kalahiran saya dan Bandung adalah kota yang menurut saya kota yang sangat nyaman dan ramah.
            Lelah..lesu itu yang saya rasakan pada waktu saya berjuang mencari informasi mengenai perguruan tinggi. Bolak-balik warnet, fotocopy sana-sini, minta legalisiran dari kepala sekolah, print ini..print itu...wah kerasa sekali perjuangannya. Setelah saya melengkapi semua persyaratan untuk masuk ke perguruan tinggi, lalu saya pun mendaftar masuk ke UPI dan UNPAD melalui jalur undangan, mekanisme penilaian dijalur undangan  tidak melaui test tulis atau lisan melainkan melaui nilai rapor dari semester 3,4,5 .
di semester itu alhamdulillah nilai saya konsisten dan tidak turun, dari situ rasa percaya diri dan pasti saya bisa masuk ke universitas yang saya cita-citakan. Beberapa hari kemudian dari bagian kurikulum dan kesiswaan sekolah mengumpulkan semua siswa yang mengikuti jalur undangan untuk mengumumkan siapa saja yang diterima dijalur undangan. Dag..dig..dug perasaan saya saat itu tidak karuan, perasaan deg-degan, keringat dingin mulai bercucuran dan mulut saya pada saat itu tidak henti-hentinya komat-kamit membaca doa.
            “ya Allah semoga saya keterima” dan alhamdulillah saya lolos jalur undangan, waah saya sangat senang sekali,meskipun awalnya ada kekeliruan dalam pemasukan nilai yang pada akhirnya saya dinyatakan tidak lolos jalur undangan. setelah masalah itu terselesaikan akhirnya saya bisa lolos saya pun lalu membawa kertas tanda bukti lolos jalur undangan lalu saya berikan npada ibu dan bapak saya.
mereka pun senyum sumbringah mendengar saya lolos jalur undangan. Tapi perjalanan itu belumlah usai masih ada rintangan-rintangan lagi yang mesti saya hadapi didepan mata saya. setelah itu saya lalu mengisi formulir online untuk masuk ke UPI dan UNPAD saya mengisi formulir itu ditemani oleh Om saya, saya mengisi formulir itu dengan penuh semangat. Saya tak henti-hentinya berdoa dan meminta doa kepada keluarga, kerabat dan orang tua. Rasa optimisme selalu menggelayut didalam pikiranku. Formulir sudah terisi dan saya tinggal menunggu pengumuman hasilnya, setelah hasilnya diumumkan secara online di web UPI dan UNPAD saya langsung membuka webnya dengan rasa penasaran.
            Setelah saya membuka webnya dan mencari nama saya di daftar FIKOM&PSIKOLOGI UNPAD dan UPI ternyata nama saya tidak ada dalam daftar, saya terus cari dan mencari,takutnya nama saya kelewat atau tidak terlihat oleh saya. tapi hasilnya nihil saya memang benar-benar tidak ada dalam daftar siswa yang diterima di UPI dan UNPAD saya sangat terpukul sekali akan hal itu, karena saya merasa usaha dan perjuangan saya selama ini untuk masuk perguruan tinggi itu sia-sia setelah saya berkeringat memperjuangkan masuk UPI dan UNPAD tapi hasilnya tidak ada.



Jika kita selalu berfikir tentang kegagalan,maka kita tidak akan pernah bisa untuk mendapatkannya. Milikilah pikiran positif dan kuasailah pikiran kita dengan  rasa percaya diri dan keyakinan. Inilah cara untuk mempertegas tidakan, cara untuk memperkaya prestasi dan cara menghidupkan pengalaman..
--Swami Swanada--





 Sedih,kesal,gemas,kecewa itu yang saya rasakan pada waktu itu dan juga kesal kepada diri saya sendiri karena saya terlalu ambisius. Saya tidak boleh menyerah, saya harus terus mencoba untuk mendapatkan hasil yang baik dan disamping kegagalan di tahap pertama (Jalur Undangan) saya masih ingin terus mencoba dan mencoba. Akhirnya saya mencoba beberapa jalur masuk UPI dan UNPAD tapi ternyata hasilnya sama saja, nama saya masih belum bisa tercatat didaftar siswa yang keterima.
Saya pun makin terpukul dan hampir putus asa. Tapi alhamdulillah berkat motivasi dan rangkulan hangat keluarga serta kerabat terdekat, saya seperti mendapatkan energi dan semangat yang baru. Dari situ akhirnya saya mencoba untuk daftar ke UIN SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG, awal saya mencoba untuk daftar ke UIN itu atas dorongan dari orangtua. Dan dengan rasa optimisme yang kuat, lalu saya pun mencobanya. Sama seperti sebelum-



Ada kalanya kegagalan adalah keindahan yang akan tercapai kelak.. bila hanya kegagalanmu terputus begitu saja tanpa mencoba lagi dan usaha Itu hanya tindakan bodoh. Kita dilahirkan untuk sukses bukan untuk gagal !
--Mutiara C. Sandyakala—






sebelumnya saya memenuhi persyaratan dan ikut test. Pada bulan Juni saya mengikuti test tertulis di kampus UIN. Berdoa,meminta doa selau semangat dan niat itulah modal saya.
 Pada saat test itu saya diabntar oleh bapak saya,begitu sayangnya beliau kepada saya, beliau rela meninggalkan pekerjaannya hanya untuk mengantar dan menunggu saya ketika ujian. Saya sangat sayang bapak dan hari itu sebelum masuk ruang ujian saya mensugestikan diri saya sendiri bahwa saya harus bisa,saya harus lolos dan saya harus bisa membuat orangtua saya bahagia dunia maupun akhirat.
Alhamdulillah berkat semuanya saya bisa masuk ke universitas yang sekarang menjadi tempat saya kuliah ”UIN Sunan Gunung Djati Bandung.” perjuangan ini akan terus tersimpan didalam memori hidup saya. terimakasih bapak,ibu serta kerabat dan orang terkasih yang tak bosan-bosannya memberikan saya support sehingga saya mampu untuk bertahan mempertahankan Asa dalam jiwa saya dan berkat semuanya sekarang saya bisa duduk di bangku perguruan tinggi yang berwibawa yang statusnya selalu terdengar “Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung”.
Sepanjang itulah  perjalanan saya untuk menjadi seorang mahasiswa.
Awal masuk kuliah itu rasanya seperti orang yang baru dilahirkan, waktu pertama masuk saya merasa sangat asing dengan keadaan baru, teman baru dan segala suatu hal yang baru. Oh ternyata ini yang namanya UIN. Saya sangat beuntung sekali bisa masuk di jurusan Humas.Teman mahasiswa jurusan Humas yang pertama kali saya kenal itu Sandra Tresna D dari awal perkenalan sampai sekarang kami masih selalu bersama. Sandra orang yang baik, sandra itu orang yang cenderung cepat bosan dan dia itu pintar bernyanyi dan main musik. Di Humas
sama sekali tidak ada senioritas semua kakak tingkatnya baik-baik, supel dan juga humble. Ada kiclik dengan candaannya yang aneh dan huruf kebanggaannya“F”, ada Ekong dengan sikap cueknya dan jailnya, Danis dengan argumennya yang kuat dan tidak bisa diganggu gugat,Esa dengan gaya bicaranya yang gokil “Appal..Biassa”,Fahrul dengan sikap slordehnya,Herly dengan wajahnya yang lempeng, candaannya yang khas,apa adanya. Dan masih banyak lagi kakak-kakak tingkat saya yang seru dan care. Teman-teman saya dikelas juga tak kalah serunya, kami namakan angkatan kami dengan nama “SEBEL” sebel itu artinya senang betul, nama itu diciptakan oleh teman saya Rizal yang biasa dipanggil gokong. Di SEBEL ada berbagai macam karakter berbeda dan tentunya unik. Syifa (Cipaw) yg mempunyai karakteristik yang keras tetapi humoris,selama berteman dengan cipaw
Tesar dengan kegilaannya dan candaannya yang lucu, Miftah dengan cerita-cerita mistisnya, Yuliani (Olive) dengan sifatnya yang teguh pendirian dan kadang juga terlihat sifatnya yang ambisius,Tendi Hardiyansyah yang cenderung sensitive dan sikapnya yang musiman, Via Oktaviani dengan kelantangannya dalam mengemukakan pendapat dan masih banyak lagi teman-teman saya yang unik dengan karakteristiknya masing-masing. Tidak lupa, kami juga senang photography dan difoto, kadang saya berpikir”apa mereka ketularan virus narsisme dari saya” haha, sudah banyak foto-foto bareng yang kami kumpulkan, sampai saat ini koleksi foto kami ada sekitar lima ratus foto dan itu “AMAZING” bagi saya haha.


Kakak...kawan..

Saya tidak akan mengenal dan merasa selalu nyaman ada jika kalian tak ada..
Karena kalian aku menjadi lebih berarti dan karena kalian juga aku punya alasan untuk selalu semangat kuliah..
Dan tanpa kalian pula aku sering merasa kosong..

Apa yang kita alami sampai saat ini kadang melelahkan,menjengkelkan,menyedihkan tetapi itulah yang membuat persahabatan kita mempunyai nilai yang indah






Tidak ada komentar:

Posting Komentar